MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SELAMA PANDEMI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI LINGKUNGAN KELUARGA
DOI:
https://doi.org/10.52187/rdt.v2i1.37Keywords:
belajar dari rumah, pandemi covid-19, pembelajaran jarak jauh, pendidikan karakterAbstract
Indonesia mengalami pandemi Covid-19 di awal tahun 2020. Pandemi ini memaksa masyarakat untuk tetap di rumah untuk menekan penyebaran virus, termasuk di sektor pendidikan. Pembelajaran harus dilaksanakan secara daring dari rumah. Orangtua turut berperan dalam cara belajar yang baru ini. Aktivitas Belajar Dari Rumah (BDR) ini mengingatkan implementasi pendidikan karakter dimana keluarga juga merupakan fondasi pendidikan. Sebagai penelitian kualitatif, peneliti menganalisis bagaimana 18 nilai pendidikan karakter, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, diimplementasikan di lingkungan keluarga di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner terhadap informan dan responden yaitu sejumlah orang tua dan peserta didik yang diampu oleh peneliti di SMP Negeri 85 Jakarta. Narasi dan hasil respons yang diperoleh dari informan dan responden digunakan untuk mendeskripsikan temuan. Hasil temuan menunjukkan 18 nilai pendidikan karakter tersebut dilaksanakan dengan baik oleh keluarga di rumah dengan persentase pelaksanaan paling rendah 85 persen dan paling tinggi 100 persen.
Â
Indonesia experienced Covid-19 outbreak in the beginning of 2020. This outbreak forced people to stay at home for pushing down virus spreading, including education sector. Learning activity had to be done by online in home. Parents took role in this new learning manner. This learning from home activity reminds the implementation of character education that family is also the foundation of education. As qualitative research, the researcher analyzes how the 18 values of character education, issued by the Ministry of Education and Culture in Republic of Indonesia, are implemented family in the period of distance learning. The data collection was done by doing interview and questionnaire to informants and respondents, they are a group of parents and students that were taught by the researcher in SMP Negeri 85 Jakarta. The narration and response result taken from informants and respondents were used to describe findings. The findings show that the 18 values of character education were done well by the families in home with the percentage of implementation at the lowest 85 percent and the highest 100 percent.
References
Abdussomad, A. (2020). Pengaruh Covid-19 terhadap Penerapan Pendidikan Karakter Dan Pendidikan Islam. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 12(2), 107–115.
Ahmadi F., Y. (2017). Pembelajaran Wacana Sebagai Ladasan dalam Berliterasi Sastra untuk Meningkatkan Karakter Siswa. Prosiding SENASBASA (Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra). Edisi 1.
Anwar, A. (2013). Kontribusi Keluarga terhadap Pembentukan Karakter Anak (Studi Perspektif Modal Sosial di Kota Parepare). Kuriositas: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 9(1), 57–65.
Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2016). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial Dan Humaniora, 3(2), 33–42.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Pusat Kurikulum.
Diana, P. Z., Wirawati, D., & Rosalia, S. (2020). Blended Learning Dalam Pembentukan Kemandirian Belajar. Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran, 9(1), 16–22.
Hulukati, W. (2015). Peran Lingkungan Keluarga terhadap Perkembangan Anak. Jurnal Musawa IAIN PALU, 7(2), 265–282.
Komalasari, K., & Saripudin, D. (2017). Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasi Living Values Education. Bandung: PT Refika Aditama.
Kusuma, D. A. (2010). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Lickona, T. (2012). Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Listyarti, R. (2013). Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatis, & Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Moleong, L. J. (2013). Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslikhin. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Al-Bahtsu: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 4(1).
Prasetiawan, H. (2016). Peran Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Ramah Anak terhadap Pembentukan Karakter Sejak Usia Dini. Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education), 4(1), 50–60.
Ratminingsih, N. M. (2019). Pengajaran, Karakter, dan Cinta. Singaraja: Mahima Institute Indonesia.
Roulston, K. (2018). Triangulation in Qualitative Research. Retrieved June 1, 2020, from QualPage website: https://qualpage.com/2018/01/18/triangulation-in-qualitative-research/
Ruyadi, Y. (2010). Model Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Budaya Lokal: Penelitian terhadap Masyarakat Adat Kampung Benda Kerep, Cirebon, Provinsi Jawa Barat untuk Pengembangan Pendidikan Karakter.
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 47–58.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Supranoto, H. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa dalam Pembelajaran SMA. Jurnal Promosi, 3(1), 36–49.
Syarbini, A. (2014). Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Teguh, M. (2015). Difusi Inovasi dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh di Yayasan Trampil Indonesia.
Wulandari, Y., & Kristiawan, M. (2017). Strategi Sekolah dalam Penguatan Pendidikan Karakter bagi Siswa dengan Memaksimalkan Peran Orang Tua. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 2(2).