PENDIDIKAN POLITEKNIK DI ERA DISRUPSI TEKNOLOGI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4:0

Authors

  • Toyipur Toyipur

DOI:

https://doi.org/10.52187/rdt.v1i2.27

Keywords:

Pendidikan Politeknik, Disrupsi Teknologi, Revolusi Industri 4:0

Abstract

Sistem pembelajaran di Politeknik mayoritas menggunakan sistem Blended Learning (campuran)  tatap muka, praktek kerja dan online dengan komposisi pembelajaran ; 40% teori dan 60% praktik dengan mekanisme keterkaitan dan kecocokan (Link and match) Industry. Untuk mencapai keterkaitan dan kecocokan (Link and match) Industri diperlukan kebijakan komprehensif antar kementerian untuk menetapkan jabatan fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) sebagai pelaksana terintegrasi program pembelajaran di perguruan tinggi khususnya Politeknik baik aneka sumber belajar, metode, bahan ajar, media atau lingkungan belajar sehingga outcome pembelajaran dapat meningkatkan produksi barang maupun jasa secara cepat, efektif dan efesian melalui pembelajaran yang bermakna, menyenangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah â€deskriptif kuantitatif†karena bersifat menjabarkan, menguraikan, dan menafsirkan kondisi, peristiwa, proses yang sedang terjadi dalam konteks permasalahan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jelas. Mendeskripsikan variabel yang berkenan dengan masalah dan unit yang diteliti. Metode pembelajaran sistem daring dan konvensional atau blended learning memungkinkan outcome SDM mempunyai kemampuan mengatasi disrupsi teknologi, pada sisi lain harapan Presiden dan Menristekdikti bahwa kemampuan menghadapi revolusi industri 4.0 dalam persaingan era disrupsi  teknologi dan globalisasi tidak hanya melalui kemampuan khusus yang diperoleh karena menyelesaikan pendidikan magister S2, magister S3 pendidikan tinggi yang katanya menghasilkan kemampuan responsive keterlibatan industri 4.0 tetapi melalui perbaikan budaya pembelajaran. Indikator 0.033% SDM yang berkarier sebagai Pengembang Teknologi Pembelajaran di perguruan tinggi menunjukkan rendahkan perhatian perguruan tinggi dalam pengembangan program pembelajaran baik pengelolaan aneka sumber belajar, metode, media, bahan ajar dan lingkungan belajar sesuai kebutuhaan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, hal ini disebabkan oleh ego profesi, ego sektoral

References

Biro Pusat Statistik. Maret 1975. Sensus Penduduk 1971. BPS

https://www.bps.go.id/statictable/2019/07/17/1525/indikator-pendidikan-1994-2017.html;

https://www.ristekdikti.go.id/menristekdikti-persaingan-global-di-era-revolusiindustri-4-0-semakin-ketat/#BVIIGRcjYfsATego.99

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190220125959-92-371114/bahaya-laten-revolusi-industri-40-itu-bernama-disrupsi-sdm

https://www.researchgate.net/publication/323083344

Binara Achmad. (2005). Pemikiran dalam SETS (Science, Environment, Techmologi, and Society). Semarang:Program Pasca Sarjana Unesa

Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, Volume 2, Nomor 2, Mei 2019

Ki Hahar Dewantara, Pendidikan dan kebudayaan (Yogyakarta, MLP Taman Siswa), p.439

Karman. "Internet Technology Disruption and the Print Media Exictence - Disruptif Teknologi Internet Dan Eksistensi Media Cetak." Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, vol. 21, no. 2, 18 Dec. 2017

Sutikno, M.S, Pendidikan Sekarang dan Masa Depan,p. 5 (http://pendidikan.net), 17 Juli 2019

Suryadi, Ace. “Link and Match Kebutuhan Mendasar Pengembangan SDMâ€, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta, Depdiknas, th, IV No.013),p.13

Downloads

Published

2020-12-30

How to Cite

Toyipur, T. (2020). PENDIDIKAN POLITEKNIK DI ERA DISRUPSI TEKNOLOGI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4:0. RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies, 1(2). https://doi.org/10.52187/rdt.v1i2.27